(cerita ini merupakan hasil dari sedikit perubahan dan sedikit penghayatan, jadi mohon maaf bila ada kata kata yang berlebihan)
Suatu hari pada bulan Januari tahun 2010, terjadi adu mulut di kelas. Kejadian ini terjadi saat pelajaran pertama. Setelah bel masuk berbunyi, datanglah seorang guru berinisial Y datang ke kelas kami dengan membawa OHP yang lumayan berat. Setelah Y duduk, ia langsung menyetel OHP-nya. Meja guru didekatkan dengan meja saya yang kebetulan ada di depan, biar arah OHP-nya bener, jadi pas pelajarannya, saya hampir bertatapan langsung sama Y.
Ketika Y selesai menyetel OHP-nya, ia langsung menanyakan pertanyaan yang tidak kami (sekelas) harapkan...
"Hayo, PR-nya udah dikerjain kan? siapa yang mau kedepan?"
Sekian lama kami tidak merespon sama sekali. Sampai salah seorang teman saya mengajukan diri ke depan. Tapi teman saya tidak membawa transparan untuk digunakan di OHP, jadi dia menulis manual di white board.
Ketika teman saya menulis, Y tidak hanya tinggal diam. "PR nya keluarkan di atas meja". Mendengar kata kata itu, kami tetap tidak merespon. Y yang penasaran mengecek satu persatu siswa di kelas. "Kamu? gak buat, Kamu? gak buat, Kamu juga gak buat?...." teruuuus sampe murid terakhir ditanyain pertanyaan yang sama tanpa diberi waktu untuk menjawab.
"Jadi dari satu kelas ini gak ada yang ngerjain!??"
Tentu saja kami tidak merespon...
"Aduuh, gimana ini, kamu ini maunya gimana sih? ujian kan tinggal sebentar lagi. Ibu ajak belajar ngebut kamunya gak mau. Jadi mau gimana? apa ibu harus bla bla bla..."
Pembicaraan ini panjaaaaang banget. Gak tau berapa lama. Tapi kalo saya peratiin, Y mulai berbicara dari jam 7.30 dan pada akhirnya selesai pada jam 8.00. Teman saya yang menulis di white board pun sudah tidak dianggapnya lagi.
Sampai di pertengahan omongan Y, tanpa api tanpa angin, datanglah guru BK. Ketika guru BK datang langsung bicara "Ada apa ini bu?". "Ya ini, coba bayangin, masa sekelas ini gak ada yang ngerjain tugas satupun? tugas tentang persilangan intermediet, padahal udah jelas jelas tertulis di agenda kelas...bla bla bla" (ketika ngomong persilangan intermediet, terlihat di wajah guru BK bahwa dia tidak mengerti apa yang Y bicarakan ). Lalu guru BK memotong,
"Ok, jadi gini ya. Kita semua tau, ujian tinggal 2 bulan lagi, efektipnya tinggal sebulan lagi. Jadi ibu Y ngajarnya dipercepat biar materinya selsai. bla bla bla...", "Gini ya bu, kayaknya ada diskomunikasi nih. Kata siswa, bu Y nyuruhnya dipelajari, bukan dikerjakan"
"Emang tau dari mana gitu? ibu kan belom nanya"
"Yaaam itulaah, kan ada yang sms"
"Sms!? wah kalau begini bahaya atuh, kalian udah maen ngadu ke guru BK".
Ketika Y bicara kayak gitu, guru BK tsb cuman bisa memicingkan mata ke salah satu murid yang ada di kelas. Waduh... berarti ini beneran dari sms atau bukan?? Lalu setelahnya guru BK itu keluar dari kelas...
"Berani ya kalian ngadu ke guru BK, yang gak bener lagi. Ibu pengen tau, emang siapa sih yang ngirim sms?? Udah maen ngadu ngadu ya kalian..."
Ya ampun bu, kalo nanya langsung kayak gini siapa yang mau ngaku? Mending tanya langsung ke guru BK nya bu, biar mendapat kejelasan...
Lalu Y akhirnya menyelesaikan ceramahnya dan melanjutkan ke pembelajaran. Sebelnya, sekarang dia malah jadi sensi. Begitu ngecek tulisan yang ditulis teman saya di white board, Y malah ngomel ngomel, cuman gara gara lupa nulis suatu kata. Padahal pas minggu kemaren, Y ngejelasinnya emang kayak gitu, gak pake tulisan apa apa lagi... aduuh...
Begitu bel berbunyi yang menandakan pelajarannya selesai, barulah saya merasa lega... bayangkan saja, kejadian itu terjadi tepat di depan meja saya... ya ampuun...
Tentu saja sebelum Y meninggalkan ruangan, ia memberikan PR. Kali ini ia memberitahukannya dengan lantang seperti marah marah dan menyuruh sekertaris buat nulis di agenda kelas. Dan tambahannya minggu depan mau di tes tentang istilah istilah. Aduuh.... biarinlah, yang penting hari ini udah selesai... capek ngedenger orang marah marah selama hampir 1 jam...
Label: Sekolah
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
0 komentar:
Posting Komentar